Sabtu, 13 April 2013

Oke teman! Kali  ini aku akan nge-post tentang kota tercintaku,  tepatnya kota kelahiranku! Pastinya!
Waktunya nih, memperlihatkan keberagaman kesenian serta yang pasti wisatanya dari kota kelahiranku ini. Yap! Kota Ponorogo atau yang disebut juga BUMI REYOG. Sebelumnya kita perlu tau nih dari mana sih Asal usul nama PONOROGO itu? Yang belum tau yuk yuk merapat ke blogku , dan yang sudah tau yaa ini buat review aja deh biar gak lupa. Kita mulai ya, aku dapat informasi tentang  asal usul nama Ponorogo itu memang dari berbagai sumber yang berbeda, mulai dari buku, internet serta dari ayahku dan saudara-saudaraku yang sudah tau.. Salah satunya nih dari buku yang lebih dipercaya serta spesifik.
Disebutkan dalam buku yang aku baca bahwa mencari data yang sahih ihwal tentang asal usul nama Ponorogo ini memang rumit. Namun, dibuku ini perlu disampaikan beberapan analisa dari berbagai sumber yang diperkirakan ada kaitan atau kemiripannya dengan sebutan nama PONOROGO yang kita kenal sekarang. Dalam buku yang aku baca ada dua asal usul nama PONOROGO yaitu :
1. Berdasarkan Cerita rakyat / Legenda
        Mengutip buku Babad Ponorogo karya Poerwowidjojo (1997) diceritakan, bahwa asal usul nama Ponorogo bermula dari kesepakatan dalam  musyawarah antara Raden Bathoro Katong, Kyai Mirah, Seloadji, dan Joyodipopada hari Jum’at saat bulan purnama, bertepat di lapang dekat sebuah gumuk (wilayah Katongan sekarang). Di dalam musyawarah tersebut kemudian disepakati bahwa kota yang akan didirikan nanti dinamakan Pramana Raga, yang akhirnya lama kelamaan berubah menjadi Ponorogo.  PONOROGO kemungkinan berasal dari kata PONO yang berarti pintar, mumpuni, mengerti  benar dan ROGO yang berarti jasmani atau sekujur badan. Dengan perpaduan dua kata itu, akhirnya menjadi PONOROGO.
2. Tinjauan Etimologi
a)     Pramana Raga menjadi Panaraga
Sebutan Pramana Raga terdiri dari dua kata :  Pramana yang berarti daya kekuatan, rahasia hidup, permono, wadi dan Raga yang berarti  badan,jasmani.
Dri penjelasan tersebut, dapat ditafsirkan bahwa di balik badan, wdak manusia tersimpan suatu rahasia hidup (wadi) berupa olah batin yang mantap dan mapan berkaian dengan pengendalian sifat sifat amarah, aluwamah, shufiah dan muthmainah.

b)    Ngepenakake raga menjadi Panaraga
Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan dapat menempatkan diri dimana pun dan kapan pun berada.Sementara itu, masih ada pendapat lain yang tampaknya lebih mendasar pada pendekatan logika sejarah di mana memberikasn tafsiran Ponorogo dikaitkan dengan istilah Panrag Skar menjadi Panaraga yang terdapat di prasasti Watukura tahun 902 M yang bermakna Persembahan Bunga.
Akhirnya apapun tafsirannya tentang Ponorogo dalam wujud seperti yang kita lihat sekarang ini adalah tetap Ponorogo sebagai kota REOG yang menjadi kebanggan masyarakat Ponorogo.
Ya itulah teman asal usul nama Ponorogo menurut sumber buku yang aku baca.  Aku lahir di kota ini tahun 1999 dan sekarang sudah tahun 2013 berarti sudah 14 tahun aku tinggal di BUMI REYOG ini dan sepantasnya juga aku harus tau asal usul nama kotaku sendiri. Inilah salah satu wujud kecintaan kita pada kebudayaan Negara kita sendiri. Jadi teman terus lestarikan kebudayaan Indonesia ya! Dan kapan kapan aku akan post lagi deh tentang wisata-wisata di Ponorogo. Go traveling! Daa…
(sumber : dikutip dari berbagai sumber)

Selasa, 09 April 2013



Oke guys!
Kali ini saya akan nge-posting tentang wisata di Yogyakarta. Yang paling terkenal yaitu Wisata malam di Malioboro. Banyak wisatawan domestic  bahkan wisatawan mancanegara yang tak bosan-bosan untuk berkunjung di kawasan ini.
Di Malioboro ini juga akrab dikenal sebagai surganya cinderamata bagi para penggemar barang-barang unik ini. Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu  (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak-pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Di kawasan ini kita akan menikmati sensasi pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, harga barang bisa berkurang sepertiga atau bahkan separuhnya, tinggal kita yang harus pintar-pintar menawar kepada setiap penjual.
Tidak hanya berburu cinderamata nih, ketika perut sudah keroncongan kita dapat menikmati kuliner khas Yogyakarta yaitu Gudeg di Lesehan Malioboro , selain itu kita dapat menikmati Kopi arang serta Nasi kucing yang dijual oleh lapak pedagang angkringan khas Jogja. Ketika bersantap, kita akan dimanjakan oleh para pengamen jalanan yang  biasa mendendangkan  lagu-lagu hits ataupun tembang kenangan.

Mengunjungi Yogyakarta yang dikenal dengan "Museum Hidup Kebudayaan Jawa", terasa kurang lengkap sebelum mampir ke jalan Malioboro ini. Kawasan yang telah banyak menyimpan berbagai cerita sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, yang bernuansa romantis serta dipenuhi dengan beraneka cinderamata. Surga bagi penikmat sejarah dan pemburu cinderamata.

Tak heran salah satu musisi Indonesia Katon Bagaskara bersama group band-nya KLa Project menciptakan lagu berjudul Yogyakarta  yang menggambarkan  suasana di kawasan ini. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu favorit saya. Di bawah ini adalah penggalan lirik lagu Yogyakarta oleh KLa Project:
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...

Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Saatnya saya bilang Yogyakarta memang eksotic. Mulai dari keramahan warganya, suasana kotanya, makanannya, tempat-tempat wisatanya, kebudayaannya, serta tradisinya yang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini.